People Pleaser Apa Sih Itu?

People pleaser adalah orang yang memprioritaskan rasa senang orang lain dibanding dirinya sendiri. Seringkali, justru bertemu dengan orang yang memanfaatkan kebaikannya hingga terkesan malah merugikan.
People pleaser terlihat tidak masalah membuang-buang energi atau waktu yang dimilikinya, asalkan orang lain senang. Hal ini biasanya muncul karena kepercayaan diri yang rendah, trauma, atau tuntutan orang tua agar anaknya menjadi pribadi yang membanggakan.
Mengenal People Pleaser

Berbuat baik memang perlu dilakukan, karena akan melembutkan jiwa. Namun jika kebaikan yang dilakukan tidak berjeda hingga menghabiskan energi dan waktu pribadi, maka hal ini rentan memunculkan rasa frustasi.
Hal ini bahkan dapat menimbulkan ketergantungan hingga tidak tahu akan melakukan apa jika tidak ada yang meminta bantuan. People pleaser psychology berkaitan dengan sifat kepribadian sosiotropi. Dimana perasaan terlalu peduli pada orang lain dan berusaha untuk menyenangkan mereka sebagai cara untuk mempertahankan hubungan.
Oleh karena orang-orang yang telah memanfaatkan people pleaser tidak akan pernah menyadari pengorbanan yang telah diberikan. Perilaku ini dapat menjadi gejala kondisi kesehatan mental yang perlu dihentikan.
Seperti dalam people pleaser quotes yang diucapkan Mike Skinner. “Orang-orang tidak akan memperhatikan apa yang telah kita lakukan untuk mereka sampai kita berhenti melakukannya.” Berikut beberapa informasi mengenai people pleaser:
Baca Juga: Mengenal dan Memahami Fakta Inner Child
Tanda – Tanda People Pleaser Syndrome

People pleaser memiliki kecenderungan untuk melakukan segalanya agar orang tersebut tidak kecewa terhadapnya. Berikut beberapa tanda pada pelaku penyenang orang lain:
● Selalu Setuju Dengan Pendapat Orang Lain
Pelaku penyenang orang lain cenderung menghindari perdebatan dengan menyetujui pendapat orang lain dan mengabaikan pendapatnya sendiri. Mereka abai akan perasaan sendiri, bahkan tidak sanggup untuk mengatakan tidak suka akan hal yang sedang didiskusikan atau dijalani.
● Sering Meminta Maaf Atas Hal Yang Tak Perlu
Ketika kondisi yang terjadi tidak sesuai dengan ekspektasi, pelaku penyenang orang lain akan merasa bertanggung jawab dan mulai meminta maaf. Mereka selalu merasa bersalah jika orang lain tidak merasa senang akan sesuatu, meski jika ditelusuri, tidak ada sangkut paut dirinya.
Mereka akan mulai menyalahkan diri sendiri dengan berbagai alasan seperti tidak hadir lebih awal, atau membantu lebih banyak, misalnya.
● Selalu Memiliki Waktu Untuk Orang Lain
Pelaku penyenang orang lain akan mendahulukan orang lain diatas dirinya sendiri. Selalu menyediakan waktu untuk membantu yang lain, dengan demikian waktu luang untuk dirinya sendiri terkikis.
Selain itu juga terus menerus merasa khawatir atau takut akan mengecewakan apalagi orang tersebut sampai marah.
● Sungkan Menerima Bantuan
Pelaku penyenang orang lain selalu merasa dirinya tidak penting, hingga merasa malu jika sampai meminta bantuan orang lain.
Baca Juga: 7 Tanda Kamu Mengalami Burnout
People Pleaser Journal
Pelaku penyenang orang lain menghayati HR Muslim no 222, ke tingkat terbaru, hingga menganggap pendapatnya sendiri tak layak diungkapkan.
HR Muslim no 222,
“Berkatalah yang baik jika tidak maka diamlah, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya dia berkata baik atau diam.”

Berikut panduan (journal prompts) bagi pelaku penyenang orang lain agar dapat menjadi diri sendiri. Pertama, menyadari bahwa setiap orang memiliki pilihan. Jika pilihan yang diberikan tidak sesuai, pertimbangkan keadaan dan identifikasi prioritas diri sendiri.
Kedua, tetapkan batasan sesuai kemampuan diri. Jika terpaksa menerima atas dasar kemanusiaan, maka tetapkan batas waktu, dan hormati diri sendiri dengan mempertahankan batas tersebut.
Ketiga, pertimbangkan apakah permintaan tersebut termasuk dalam kategori manipulasi, atau tidak. Jika iya, jangan sungkan untuk menolak. Terakhir, Katakan ‘tidak’ dengan penuh keyakinan. Tatap matanya dengan yakin, ungkapkan alasan logis, lalu akhiri dengan harapan agar orang tersebut bisa mendapatkan bantuan dari yang lain.
Berpura-pura agar cocok dengan orang lain dan disukai tidak akan pernah berhasil dalam mempertahankan sebuah hubungan. Akan sangat melelahkan menampilkan antusiasme dan karakter yang bukan diri sendiri, serta berpura-pura menjadi orang lain untuk waktu yang lama.
Suatu saat, pelaku penyenang orang lain ini akan mendapati dirinya benar-benar kehabisan energi dan tidak lagi mengenali dirinya sendiri. Melepaskan passion, minat juga keinginan yang sebenarnya, karena tidak sesuai dengan orang sekitar.
People pleaser akan selalu memiliki banyak teman karena sifat baiknya, namun sayangnya akan selalu merasa kesepian ditengah keramaian. Oleh karena tidak merasa dicintai sebagai diri sendiri yang sebenarnya.